Taktiknews.com – Haritz Affan Siraja Tanjakan Jadi juara lagi di Batara Criterium Payakumbuh Sabtu 10/12/2022.
Kegiatan ini bersempena Hut Kota Payakumbuh yang ke 52, Lomba ini akan melewati pinggiran sungai yang sangat indah pemandangannnya serta jalur yang menantang datar sedikit rolling. Lomba yang ditaja oleh Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) ini di Kota Paya kumbuh.
Dari kegiatan yang di ikuti Haritz Affan tahun ini sangat memukai mulai dari 16 Juli 2022, mengikuti lomba yang bertajuk “Pertama Kali Menantang Lawu” dan mendapatkan juara I di Madiun, dengan meninggalkan lawan-lawanya sangat jauh.
Minggu, 31 Juli 2022, mengikuti lomba di Bali “Ubung Raja Gunung” menjadi juara lagi di kategori Man Elit. Hal ini tentu sangat membuat tersenyum, lega dan bangga semua pecinta olahraga sepeda di Pekanbaru kususnya dan Riau pada umumnya.
Pecinta olahraga sepeda di Riau tentunya bangga dengan Haritz Affan pembalap muda yang sedang melakukan “pertapaan” menuju pembalap besar.
Latihan-latihan keras yang dilakukan baik Fisik, tekhnik, taktik, dan strategi, bahkan pelatihan mental berlombapun juga dipelajari dengan disiplin tinggi.
Ketika hasil Latihan itu dibawa ke dalam lomba di Bali menjadi tontonan yang bagus untuk dilihat detik-demi detik di videonya. Penonton pasti ikut gemetaran melihat semangat si Haritz dalam mendaki pegunungan baik di Lawu dan di Bali.
Dua kejuaraan yang cukup bergengsi sudah dilakoni dan keduanya menjadi juara I (satu). Riau sudah mulai sejajar dengan provinsi lain dalam cabor Balap sepeda yang sangat bergengsi di nomor Road Race (balapan di jalan raya).
Kedua lomba yang dimenangkan oleh Haritz Affan yang tergabung di Club ”Nusantara” Yogyakarta ini adalah cenderung menanjak, maka sudah sepantasnya kalau si Haritz Affan di sebut *“Raja Tanjakan”*.
Raja tanjakan itu sudah mengalahkan banyak rintangan dan tantangan yang ada, peserta yang banyak, kuat, angin kencang, dinginnya ketinggian, jalan yang belum dikuasai, adaptasi daerah yang cukup singkat.
Semuanya sudah dilalui, dilewati dan sang Raja sudah duduk di singgasana. Haritz muda ini mengayun pedal sepedanya dengan penuh spirit, pedal berputar seperti baling-baling pesawat Hercules, berputar terus menerus padahal medan tanjakan yang sangat curam, bahkan sampai gradien 14%. Laju sepeda pelan ditanjakan, namun pasti lawan-lawanya ditinggal jauh sekali.
Pembalap muda ini seperti burung Elang terbang melayang-layang mencari mangsa, lawan-lawanya brodol satu persatu dibelakang, hingga si Haritz melaju sendirian saja. Ya Haritz mampu menjatuhkan lawan-lawanya satu demi satu.
Pada lomba di Bali ini diikuti pembalap-pembalap kenamaan seperti Kevin dari Bali dan Ridwan dari Kolaka dan masih banyak pembalap top lainnya.
Kemajuan olahragawan seperti Haritz adalah bentuk Kerjasama yang baik dari pelatih, atlet dan orang tua, ke tiga unsur ini sangat penting sekali untuk saling mendukung.
Sebagai masayarakat Riau yang cinta olahraga sepeda, kami dengan segenap hati yang paling dalam mendoakan agar Haritz Affan selalu lancar dalam Latihan dan berlomba dimanapun berada.