Pekanbaru, Taktiknews.com – Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Permata Indonesia telah mengajukan pengaduan mengenai perselisihan hubungan kerja antara para pemberi kuasa dengan PT. Arvena Sepakat, sebuah perkebunan kelapa sawit di Sei. Pejangki, Kec. Batang Cenaku, Kab. Indragiri Hulu, Provinsi Riau. Ondroita Tafonao, SH, dari LBH Permata Indonesia, membenarkan adanya surat pengaduan tersebut kepada Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau.
Surat pengaduan tersebut, berdasarkan kuasa hukum dari para pekerja/pemberi kuasa dengan nomor: 013/SK-PHI/III/2024/LBH-PERMATA/RIAU, tertanggal 13 Maret 2024, menyoroti beberapa tuntutan terhadap PT. Arvena Sepakat:
1. Penyamakan upah dengan pekerja di Afdeling C.
2. Penyediaan tempat ibadah yang layak.
3. Penyediaan Tempat Pemakaman Umum.
4. Penyediaan Alat Pelindung Diri.
5. Penyediaan peralatan kerja dan transportasi.
Perusahaan telah memberikan tanggapan pada 20 Maret 2024, namun para pekerja/pemberi kuasa tidak menerima tanggapan tersebut. Sebagai respons, mereka akan melakukan mogok kerja mulai 25 Maret 2024 hingga ada kepastian hukum atas tuntutan mereka.
Hezekia Halawa, Koordinator Pemberi Kuasa, menyatakan bahwa sedang dalam proses mediasi dengan pihak perusahaan dan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Indragiri Hulu.
Perusahaan belum memberikan keputusan terhadap tuntutan pekerja, namun mereka meminta waktu untuk melakukan koordinasi lebih lanjut. Pihak pekerja tetap mempertahankan tuntutan mereka dan mengancam mogok kerja sampai ada penyelesaian yang memuaskan.
Ir Robert Edwar, Wakil Pimpinan Plasma/Humas PT Avena Sepata, belum memberikan tanggapan yang jelas terkait hal ini.
